Sunday, April 8, 2018

DINAMIKA UNSUR CUACA DAN IKLIM


DINAMIKA UNSUR CUACA DAN IKLIM

Setelah mengetahui unsur-unsur cuaca dan iklim, cuaca dan iklim di permukaan bumi berkaitan dengan dinamika yang senantiasa memengaruhi kondisi cuaca dan iklim tersebut.
Dinamika unsur cuaca dan iklim dipengaruhi oleh:
1.    Pergrakan Bumi
Bumi ini tidak diam, melainkan megalami pergerakan sesuai dengan poros dan orbitnya. Bumi kita mengalami tiga pergerakan yang berlangsung secara kontinyu yaitu:
a.       Rotasi bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Waktu yang dibutuhkan bumi untuk berotasi sebanyak satu kali adalah 23 jam 56 menit 4 detik, yang kemudian dibulatkan menjadi 24 jam. Adapun akibat dari rotasi bumi yaitu, adanya pergantian siang dan malam, adanya perbedaan waktu berbagai tempat di permukaan bumi, gerak semu harian bintang dan perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi.
b.      Revolusi bumi
Revolusi bumi adalah gerakan bumi mengelilingi matahari. Waktu yang dibutuhkan untuk sekali berevolusi yaitu 365,25 hari (1 tahun). 23,5° miring terhadap sumbu vertical bidang ekliptika dan 66,5° terhadap bidang ekliptika.
Gambar VII
Revolusi bumi
Adapun akibat dari revolusi bumi yaitu, perbedaan lama siang dan malam, gerak semu tahunan matahari, perubahan musim, perubahan kenampakan rasi bintang dan kalender masehi.
Gambar VIII
Akibat Revolusi bumi

Tabel I
Pembagian Musim

Kisaran Wilayah
BBU
BBS
23 Maret -22 Juni
Musim Semi
Musim Gugur
22 Juni -23 September
Musim Panas
Musim Dingin
23 September - 22 Desember
Musim Gugur
Musim Semi
22 Desember - 23 Maret
Musim Dingin
Musim Panas

c.       Presisi
Presisi adalah pembalikan musim. Waktu yang dibutuhkan untuk sekali berpresisi yaitu 13.000 tahun sekali. Adapun akibat dari presisi yaitu kembali pada musim semula.

                        Baca Juga Teori Radiasi Matahari Diatas Permukaan Laut

2.         Pergerakan Unsur dan Kontrol Cuaca Iklim
Pergerakan unsur dan control cuaca iklim memang sangat berpengaruh terhadapa dinamika cuaca dan iklim.
Adapun unsur cuaca dan iklim sendiri telah dibahas pada penjelasan Bab II, yakni unsur cuaca dan iklim meliputi, suhu udara, tekanan udara, angin, kelembapan, curah hujan dan penyinaran matahari.
Sedangkan control iklim cuaca diantaranya:
a.     Altitude/ketinggian tempat
Ketinggian tempat atau elevasi ditentukan berdasarkan elevasi lahan daratan dari permukaan air laut, dimana permukaan air laut dianggap mempunyai elevasi 0 meter. Ketinggian tempat dibagi menjadi 4 kelas ketinggian dan hubungan kelas ketinggian dengan luas sebarannya dapat dilihat pada tabel hubungan kelas ketinggian dengan luas penyebaran.

Tabel II
Hubungan kelas ketinggian dengan luas penyebaran
No
Kelas Ketinggian    (dpl m)
Luas(Ha)
( % )
1.
0-7
3.228
6.37
2.
7 – 25
13.823
27.21
3.
25 – 100
22.715
44.82
4.
100 – 200
9.239
18.23
5.
200 – 300
1.680
3.37


b.      Latitude/letak lintang (astronomis)
Yang dimaksud letak astronomis ialah letak suatu tempat dihubungkan dengan posisi garis lintang dan garis bujur, yang akan membentuk suatu titik koordinat.
Garis lintang ialah garis-garis paralel pada pola bumi yang sejajar dengan ekuator (khatulistiwa). Jadi, lintang utara (LU) berarti semua posisi atau tempat yang terletak di sebelah utara ekuator, sedangkan lintang selatan (LS) berarti semua posisi atau tempat yang terletak di sebelah selatan ekuator. Jarak antarlintang diukur dengan satuan derajat. Lintang terendah adalah 0o (ekuator) dan lintang tertinggi adalah 90o (kutub utara dan kutub selatan).
Yang dimaksud garis bujur (meridian) ialah semua garis yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan, tegak lurus pada garis lintang. Semua meridian adalah setengah lingkaran besar. Banyak sekali meridian dapat ditarik, namun agar tidak terlalu rapat, dibuat tiap 150.
c.         Perairan/daratan
Wilayah daratan adalah wilayah atau daerah yang berupa daratan. Untuk menentukan batas daratan dengan negara lain pada umumnya ditentukan dengan suatu perjanjian. Batas-batas itu dapat berupa seperti berikut:
a.       Batas alamiah, yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang secara alamiah, misalnya dalam bentuk pegunungan, sungai, dan hutan.
b.      Batas buatan, yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang sengaja dibuat oleh manusia dalam bentuk pagar tembok, kawat berduri, dan pos penjagaan.
c. Batas secara geografis, yaitu batas wilayah suatu negara dengan negara lain yang dapat ditentukan berdasarkan letak geografis yang melalui garis lintang dan garis bujur.
Perairan adalah suatu kumpulan massa air pada suatu wilayah tertentu, baik yang bersifat dinamis (bergerak atau mengalir) seperti laut dan sungaimaupun statis (tergenang) seperti danau. Perairan ini dapat merupakan perairan tawarpayau, maupun asin (laut).
d.        Hutan/vegetasi
Vegetasi adalah berbagai macam jenis tumbuhan atau tanaman yang menempati suatu ekosistem. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, vegetasi di definisikan sebagai suatu bentuk kehidupan yang  berhubungan dengan tumbuh-tumbuhan atau tanam-tanaman. Istilah vegetasi dalam ekologi adalah istilah yang digunakan untuk
ekosistem.
Vegetasi dapat juga di definisikan sebagai tumbuhan penutup permukaan bumi. Vegetasi seperti ini dapat berbeda berdasarkan lokasi dan waktu serta bergantung pada komposisi penyusunnya. Vegetasi yang ada di suatu tempat akan berubah seiring dengan perubahan iklim. Berdasarkan lokasi dan keluasannya vegetasi dapat di bedakan kedalam banyak formasi. Masing-masing formasi vegetasi di beri nama sesuai dengan spesies tumbuhan yang paling dominan Contohnya formasi vegetasi taiga, savana, tundra, dan lain-lain.
e.       Keawanan
Awan-awan dalam atmosfer terbentuk karena adanya proses penguapan air dari permukaan bumi dan terakumulasi di atmosfer. Penguapan tersebut bisa dari air laut atau air darat.
Pada tahun 1803, Luke Howard membagi tiga jenis awan dasar, yaitu awan berserat, awan berlapis dan awan bertumpuk. Pada tahun 1894 Komisi Cuaca International membagi bentuk awan menjadi lebih spesifik lagi, yaitu menjadi 10 kelompok dalam 4 keluarga, dengan bentuk dasar sama seperti pendapat Luke Howard di atas.
Keempat keluarga dari 10 kelompok bentuk awan tersebut adalah sebagai berikut:
ü    Sirrus, Sirro-kumulus, dan Sirrostratus (awan tinggi)
Termasuk awan berserat pada ketinggian 6-12 km. awan ini menandakan cuaca cerah dengan karakteristik tidak terlalu berbahaya.
ü    Altocumulus dan altostratus (awan menengah)
Termasuk awan berlapis yang berada pada ketinggian 2-6 km. awan ini menandakan hujan ringan atau salju dan tidak cukup membahayakan.
ü    Stratocumulus, stratus, dan nimbus stratus (awan rendah)
Termasuk awan berlapis tebal yang berada pada ketinggian 0,8-2 km. awan ini dapat menimbulkan hujan ringan, gerimis, dan salju terus menerus.awan ini cukup berbahaya.
ü    Cumulus dan kumulunimbus
Termasuk awan bergumpal-gumpal yang berada pada ketinggian 0,5 km. awan ini dapat menimbulkan hujan lebat, kelam atau hujan batu es dengan badai disertai angin ribut. Ini dapat mengganggu gelombang AM pada radio dan  awan sangat berbahaya.


No comments:

Post a Comment

Tuliskan masukan anda