Wednesday, April 11, 2018

Teori Radiasi Matahari Diatas Permukaan Laut

Radiasi adalah suatu istilah yang berlaku untuk banyak proses yang melibatkan pindahan tenaga oleh gejala gelombang elektromagnetik. Pada waktu radiasi surya memasuki sistem atmosfer menuju permukaan bumi (darat dan laut), radiasi tersebut akan dipengaruhi oleh gas-gas aerosol, serta awan yang ada di atmosfer.  Jumlah radiasi yang mencapai permukaan perairan sangat dipengaruhi oleh awan, ketinggian dari permukaan laut, letak geografis dan musim. Pada perairan alami,sekitar 53% cahaya yang masuk mengalami transformasi menjadi panas dan sudah mulai menghilang (extinction) pada kedalaman satu meter dari permukaan air.
Radiasi matahari yang diterima permukaan bumi persatuan luas dan satuan waktu disebut isolasi atau juga disebut radiasi global, yaitu radiasi langsung dari matahari dan radiasi yang tidak langsung ( dari langit) yang disebabkan oleh hamburan dari partikel atmosfer. Cahaya yang mencapai permukaan bumi dan permukaan perairan terdiri atas cahaya cahaya yang langsung, berasal dari matahari dan cahaya yang dihamburkan oleh awan (cole, 1988 dalam effendi, 2003)
Cahaya matahari yang mencapai permukaan perairan tersebut sebagian diserap dan dipantulkan kembali. Sebagian cahaya matahari dipantulkan kembali kepermukaan air, dengan intensitas yang bervariasi menurut sudut dating cahaya dan musim. Sudut datang cahaya matahari kepermukaan air bervariasi secara harian. Pada sudut datang tepat 90° (terjadi pada sekitar pukul 12.00), intensitas cahaya matahari yang dipantulkan sekitar 1,5% - 2,0%. Semakin kecil sudut datang cahaya, semakin banyak cahaya yang dipantulkan ( effendi, 2003)
·         Transmisi sinar dalam laut
Cahaya merupakan pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir yang terjadi di matahari, atau dapat dikatakan sebagai sumber utama untuk proses-proses fisika atmosfer yang menentukan keadaan cuaca dan iklim di atmosfer bumi. Radiasi surya memegang peranan penting dari berbagai sumber ennergi lain yang dimanfaatkan manusia. Untuk mendukung teknik pencahayaan buatan yang benar, tentu saja perlu diketahui seberapa besar intensitas cahaya yang dibutuhkan pada suatu tempat. Maka untuk mengetahui seberapa besar intensitas cahaya tersebut dibutuhkan suatu alat ukur cahaya yang dapat digunakan untuk mengukur besarnya cahaya dalam satuan lux ( Haslizen, 1983)
Penetrasi cahaya ke dalam air sangat dipengaruhi oleh intensitas dan sudut datang cahaya matahari, kondisi permukaan air, bahan-bahan yang terlarut dan tersuspensi di dalam air  . Cahaya matahari yang mencapai permukaan perairan tersebut sebagian diserap dan sebagian direfleksikan kembali. Beberapa jenis molekul,misalnya Oksigen dan karbondioksida,dapat menyerap radiasi matahari dan mengubahnya menjadi energi panas (moos 1993). Gunarso ( 1988) mengemukakan bahwa cahaya dengan segala aspek yang dikandungnya seperti intensitasnya, sudut penyebaran, polaritasnya, komposisinya, spektralnya, arah, panjang, gelombang serta lama penyinaran harian maupun musimnya, kesemuanya akan mempengaruhi langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan sekitar perairan
Penyerapan dalam laut sinar
Bagian cahaya yang menembus permukaan laut akan mengalami pengurangan lebih lanjut melalui dua proses yang berlangsung di alam air.   Pertama ialah permantulan oleh berbagai partikel hidup dan mati yang tersuspensi dalam kolom air, sehingga cahaya tersebar dan mengurangi nilai illuminitas pada kolom perairan tersebut. Partikel-partikel ini menangkap cahaya sehingga mengabsorbsinya atau memantulkan kembali kepermukaan. Cahaya yang dipantulkan ini tidak dapat lagi dimanfaatkan sehingga mengurangi cahaya yang tersedia, kemudian air sendiri memantulkan cahaya yang mengakibatkan berkurangnya jumlah cahaya bagi tumbuhan. Cahaya yang masuk disuatu perairan diserap oleh partikel-partikel terlarut dan llumpur. Semakin banyak partikel atau bahan organic terlarut maka kekeruhan akan meningkat. Kekeruhan atau konsentrasi bahan tersuspensi dalam perairan akan menurunkan efisiensi makan dari organisme (sembiring , 2008)
Penetrasi cahaya di laut sering dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air, membatasi zona fotosintesa dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman. Kekeruhan terutama disebabkaan oleh lumpur dan partikel yang mengendap, sering laut menjadi faktor pembatas. Sebaliknya, bila  kekeruhan disebabkan oleh fitoplankton, ukuran kekeruhan ini merupakan indikasi produktifitas (Odum, 1993). Cahaya matahari terdiri dari tujuh warna (merah,jingga,kuning,hijau,biru,nila,ultraviolet). Masing-masing warna memiliki panjang gelombang tersendiri. Kemampuan cahaya untuk menembus air tergantung pada panjang gelombangnya.


               Baca Juga DINAMIKA UNSUR CUACA DAN IKLIM

·         Hamburan sinar dalam laut
Sebuah gelombang cahaya, yang jatuh pada sebuah benda padat yang tembus cahaya, akan menyebabkan electron-elektron di dalam benda padat tersebut berisolasi secara periodik karena pengaruh vektor listrik yang berubah - ubah terhadap waktu dari gelombang yang masuk tersebut. Gelombang resultan mempunyai intensitas di dalam arah sinar masuk, yang nilainya turun secara cepat pada masing – masing sisi benda. Kurangnya hamburan yang menyamping, yang pada pokoknya akan lengkap di dalam sebuah Kristal sempurna yang besar, terjadi karena muatan – muatan yang berosilasi di dalam medium bereaksi secara koperatif dan secara koheren

Sinar yang dihamburkan oleh partikel terlarut dalam suatu larutan ada berbagai macam yaitu :
1.      Hamburan Reylegh
Yaitu hamburan sinar oleh molekul – molekul yang diameternya jauh lebih kecil dari sinar yang dihamburkan. Intenstas sinar yang terpancar sebanding dengan satu per panjang gelombang berpangkat empat.

2.      Hamburan Tyndall
Yaitu hamburan sinar yang diameter molekul – molekulnya lebih besar dari sinar yang dihamburkan . pada hamburan Reylegh dan hamburan Tyndall tidak terjadi perubahan frekuensi sinar datang dengan sinar yang dihamburkan. Hamburan Tyndall dimanfaatkan untuk turbidimtri dan nefalometri.

3.      Hamburan Raman
Yaitu hamburan yang dapat mengubah frekuensi antara sinar yang datang dengan sinar yang dihamburkan.

·         Kecerahan perairan
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang utama bagi kehidupan jasad termasuk kehidupan di perairan karena ikut menentukan produktifitas perairan. Intensitas cahaya matahari merupakan faktor abiotik utama yang sangat menentukan laju produktifitas primer perairan, sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis. Kecerahan adalah suatu ukuran untuk mengetahui daya penetrasi cahaya matahari kedalam air dimana nilai kecerahan berbanding terbalik dengan nilai kekeruh.  kecerahan merupakan ebagian cahaya yang diteruskan dalam air dan dinyatakan dengan persen (%) dari beberapa panjang gelombang di daerah spectrum yang terlihat cahaya yang melalui lapisan sekitar satu meter, jatuh agak lurus pada permukaan air.
Menurut Effendi (2003), kecerahan air tergantung pada warna dan kekeruhan. Kecerahan merupakan ukuran transparansi perairan yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchi disk. Kecerahan menurut Raharja (1997) adalah ukuran transparansi perairan yang dapat diamati secara visual dengan menggunakan alat bantu yang disebut secchi dish maka perairan yang kecerahannya baik akan memberipengaruh terhadap daya tembus sinar matahari di perairan tersebut yang berguna bagi proses fotosintesis.
·         Kedalaman eufotik
Kedalaman perairan dimana proses fotosintesis sama dengan poses respirasi disebut kedalaman kompensasi. Kedalaman kompensasi biasanya terjadi pada saat cahaya di dalam kolom air hanya tinggal 1 % dari seluruh intensitas cahaya yang mengalami penetrasi dipermukaan air.kedalaman kompensasi sangat dipengaruhi oleh kekeruhan dan keberadaan awan sehingga berfluktuasi secara harian dan musiman (Effendi, 2003). Cahaya matahari dibutuhkan oleh tumbuhan air (fitoplankton) untuk proses asimilasi. Besar nilai penetrasi cahaya dapat diidentikan dengan kedalaman air yang memungkinkan masih berlangsungnya proses fotosintesis(Nybaken, 1988 dalam siagan, 2009).
Gambaran kualitatif tentang kedalaman lapisan eufotik air dapat diketahui dengan pengukuran kecerahan. Kecerahan adalah ukuran trasnsparansi yang diamati secara visual dengan menggunakan secchi disk. Nilai kecerahan dipengaruhi oleh keadaan cuaca, warna perairan, waktu pengukuran, kekeruhan, padatan tersuspensi dan ketelitian yang melakukan pengukuran (Effendi, 2003).
 iluminasi cahaya dalam kolom air menurun secara eksponensial berdasarkan persamaan Burger sebagai berikut :
Iz=Io e^-kz
Dimana :
Iz = intensitas kedalaman pada Z
Io = intensitas cahaya matahari pada permukaan perairan
K = koefisien atenuasi
Z = kedalaman
Persamaan ini dipakai untuk memperoleh koefisien atenuasi dan intensitas cahaya awal yang masuk, dalam perairan dari hasil pengukuran dan lux meter.

No comments:

Post a Comment

Tuliskan masukan anda